Anakku bilang tulisanku datar; kurang menusuk!

Belajar bisa dari siapa dan apa saja dan sangat dimungkinkan dari mereka yang lebih lemah dan muda dalam kedudukan sosial; termasuk dari seorang yang aku kandung 9 bulan dan susui 2 tahun sesudahnya. Ibu dengan anak homeschooling seperti aku, disamping belajar dengan anak-anakku, pengalaman belajar dari anak-anakku hampir aku temui setiap hari. 

Dengan maksud pamer, aku meminta pendapat Amira anakku tentang blogku yang berumur sebulanpun belum. Aku suka menulis tapi entah mengapa baru sekarang aku aktif memblogkan diri. Amira menyemangatiku dengan berkata bahwa sebagai manusia dan ibunya, aku punya banyak hal untuk dibagi dan ditulis; oleh karenanya aku HARUS selalu menulis. Setelah mengamati tulisan-tulisanku, jawaban Amira tulisanku itu aku banget;  "ibu banget" katanya dengan yakin. Lalu Amira menambahkan bahwa seharusnya tulisanku lebih "menusuk"! 

Seperti kebanyakan anak muda pada umumnya, Amira itu juga seorang yang spontan dan saat itu aku berpikir itulah gaya berekspresi anak muda; langsung straight to the point; tanpa basa-basi. Tapi setelah hadir dalam dua hari pelatihan penulisan di Yayasan Jurnal Perempuan, Amira yang juga kontributor majalah Change -majalah dari Yayasan Jurnal Perempuan khusus remaja (logonya aku post di posting ini)- dan sering ikut serta dalam kegiatan-kegiatan Jurnal Perempuan Muda; aku jadi mengerti apa arti "menusuk" itu. 

Di tempatku mengajar bahasa Inggris padahal aku mengajarkan murid di level pre-intermediate untuk dapat menulis esay bergaya argumentatif. Saat menulis dengan gaya tersebut, apapun pendapat kita selama kita punya alasan, maka kita berhak untuk menyuarakan apa yang kita yakini. Hm, harusnya aku mengerti apa maksud Amira dengan "menusuk" itu. Ya! Kita harus berpihak dalam menulis. Bebas; tapi tetap berpihak. Alhamdulillah. Beruntung rasanya aku dapat pelajaran 'kecil' ini. Tidak ada yang kecil.


Sumber foto:
http://syaldi.web.id/2009/02/selamat-ulang-tahun-1-change-magazine/

Comments

kadang untuk mengkritik ato setidaknya menyampaikan uneg-uneg emang butuh mercon kok
keep the spirit alive! ^^
Moi Kusman said…
Okelah kalau begeto, Lini. Terima kasih dukunganmu selalu. Bersyukur punya teman banyak & dirimu salah satunya ;-)

Popular Posts