Mengenal bahasa adalah juga mengenal budaya. Saat kita membaca suatu tulisan yang ditulis oleh penutur asli bahasa asing, kita harus sebaiknya mengenal budaya bahasa yang ditulis. Pernah aku hadir di salah satu seminar internasional, ada seorang pembicara yang menekankan pentingnya budaya dalam bahasa. Contoh yang paling mudah adalah orang Inggris misalnya, mereka makan roti sebagai makanan pokok, sementara kita makan nasi. Kita juga makan roti isi. Tapi dengan apa kita mengoles roti tawar kita? Sebagian besar dari kita mengolesnya dengan margarin yang terbuat dari kelapa. Sementara saat orang Inggris mengoles roti, mereka menggunakan butter yang bahan dasarnya susu atau mentega kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Nah, itu saja sudah berbeda. Aku tidak mau lebay dengan menakut-nakuti bahwa menterjemahkan itu sulit. Kalau kita mau maka semua akan mudah; tapi lebih baik kita berhati-hati dengan memperhatikan banyak faktor. Bagaimana menterjemahkan "He's coming home for good?" Kalau terjemahannya adalah: "Dia pulang untuk kebaikan," berarti sang penterjemah harus belajar lebih banyak lagi.
Comments
hmm juga pakai perasaan kali ya mbak..
menerjemahkan Indonesia ke Inggris juga mesti tahu soul nya..
Saya juga baru belajar, tapi kalau nggak pasti mending tanya dulu ahlinya deh... malu maluin bangett nih ..:D