Lagu "What a Wonderful World" di Kelasku

Tadi pagi melihat status salah seorang teman di facebook menuliskan syair lagu yang sangat populer yang dinyanyikan oleh penyanyi Louis Armstrong; lagu What a Wonderful World.


Yang liriknya adalah:
What a Wonderful World
Louis Armstrong


I see trees of green, red roses too,
I see them bloom for me and you,
And I think to myself, what a wonderful world.

I see skies of blue and clouds of white,
The bright blessed the days, the darks say goodnight,
And I think to myself, what a wonderful world.

The colours of the rainbow so pretty in the sky,
Are also on the faces of people going by,
I see friends shaking hands saying how do you do,
They're really saying "I love you."

I hear babies's crying and I watch them grow,
They'll learn much more than I'll ever know,
And I think to myself what a wonderful world,
Yes, I think to myself what a wonderful world.

Diterjemahkan kurang lebih sebagai berikut:

Betapa Indahnya Dunia

Kulihat pepohonan nan hijau, juga mawar yang merah,
Kuyakin untukku dan untukmu itu semua merekah,
Lalu aku berkata pada diriku sendiri, betapa indahnya dunia.

Kulihat langit biru dan putihnya awan,
Pagi penuh berkah, malam mengucapkan selamat tidur di peraduan,
Lalu aku berkata pada diriku sendiri, betapa indahnya dunia.

Warna pelangi sungguh indah di awang-awang,
Seindah wajah orang yang lalu-lalang,
Kulihat teman-teman berjabat tangan ucapkan senang bertemu denganmu,
Sesungguhnya mereka ucapkan aku sayang kamu.

Kudengar tangisan bayi dan aku saksikan mereka tumbuh,
Mereka akan belajar jauh lebih banyak dari ilmu yang dapat kurengkuh,
Lalu aku berkata pada diriku sendiri, betapa indahnya dunia,
Ya, aku berkata pada diriku sendiri, betapa indahnya dunia. 

Terus terang aku mendengar lagu itu saat menonton film Good Morning, Vietnam yang dibintangi oleh almarhum Robin Williams, film yang dirilis tahun 1987. Perjumpaan kembali dengan lagu itu adalah ketika aku harus menggantikan kakak iparku mengajar di kelasnya. Sekitar tahun 1996, waktu aku pertama kali "berkarir" sebagai guru bahasa Inggris, menemukan lagu itu kembali di buku Headway, buku yang dipakai di kelas tempatnya mengajar, di satu sekolah semacam politeknik milik satu perusahaan Jerman di Cilegon, yang sayangnya saat ini sudah tutup. 

Di kala itu, membaca liriknya, untuk pertama kali aku menyadari kekuatan syairnya yang sarat dengan nilai-nilai rasa syukur, kesederhanaan, rasa empati, kepedulian, rasa keindahan, kasih sayang, persahabatan, kerukukan, pentingnya berguru pada alam, "iqra" atau melihat sekeliling, dan banyak hal positf lainnya yang terkandung di dalamnya. Ditambah dengan nada lagunya yang cukup mudah dilantunkan, serta lagu yang dinyanyikan dengan penuh penjiwaan dan sangat indah oleh Louis Armstrong.

Saatnya mengupas lagu, banyak kalimat yang aku suka dan -dengan "rada maksa"- biasanya aku meminta murid-murid untuk memahaminya sampai pada pemahaman di kehidupan sehari-hari.

  • Dua paragraf lagu di bagian permulaan melukiskan betapa keindahan alam, dan keindahan alam itu cukup untuk membuat kita bersyukur. Karenanya jagalah agar alam selalu indah, selalu bersih, selalu asri, agar kita dapat menghirup kesegarannya sambil tentu teringat pada Sang Pencipta yang membuat semua ini ada yang telah mencipta semua ini untuk kita. Ke kiri, kanan, atas, bawah, banyak ciptaan indah-Nya yang dapat kita kagumi. 
  • The colours of the rainbow so pretty in the sky, Are also on the faces of people going by. Warna pelangi sungguh indah di awang-awang, seindah wajah orang yang lalu-lalang. Seharusnya kita selalu dalam wajah siap tersenyum pada siapa pun. Senyum itu sedekah, ibadah, dan membuat hidup kita semakin indah.
  • I see friends shaking hands saying how do you do. They're really saying "I love you." Kulihat teman-teman berjabat tangan ucapkan senang bertemu denganmu. Sesungguhnya mereka ucapkan aku sayang kamu. Di bait ini ditulis tentang persahabatan. "How do you do" sebetulnya hanya ditujukan pada saat dua orang berkenalan untuk pertama kali. Kalau baru pertama kali, bagaimana mungkin disebut "friends" atau "teman." Menurutku ini juga adalah bentuk kepedulian. Siapa pun dapat menjadi teman kita. Dia sakit, aku sakit. Dia senang, aku senang.
  • I hear babies's crying and I watch them grow. They'll learn much more than I'll ever know, Kudengar tangisan bayi dan aku saksikan mereka tumbuh. Mereka akan belajar jauh lebih banyak dari ilmu yang dapat kurengkuh. Ada kalimat bijak "it takes a village to raise a child," perlu orang satu desa untuk membesarkan satu anak! Hanya satu anak saja! Bagaimana kalau membesarkan lebih dari satu anak, maka negara harus wajib bertanggung jawab. Kita mulai dari diri kita. Menjadi pribadi yang baik, jadi orang baik siapa pun kita, karena kita adalah contoh sekitar. Kalau kita adalah orang tua, maka jadilah yang terbaik untuk anak kita. Kalau kita belum menikah tapi sudah punya keponakan, maka jadilah contoh yang baik untuk -paling tidak- keponakan kita. Bagaimana kita bisa meminta anak-anak itu untuk berbuat baik kalau kita yang sudah dewasa tidak pernah mencontohkan hal yang baik pada mereka.
  • I hear babies's crying buatku adalah isyarat bahwa tangis bayi itu tanda indahnya awal kehidupan. Bayi yang menangis saat ia lahir adalah bayi yang sehat. Bayi belum dapat berkomunikasi dengan baik, dan dari tangisannyalah kita justru banyak belajar tentang kebutuhan dasar manusia, mulai dari rasa lapar, haus, nyaman, kasih sayang.
Sejak melihatnya ada di buku pelajaran bahasa Inggris, bila ada kesempatan maka aku selalu membagikan lagu ini di kelas, baik untuk belajar vocabulary, present tense, listening for specific information, atau sekedar hanya untuk song appreciation di kelas. Keindahan makna di dalam syairnya membuatku wajib membagikan dan menularkannya pada siapa saja. Dengan berbagi hal positif pada orang lain semoga selalu membuatku mawas diri agar senantiasa berbuat seperti yang aku minta orang lain lakukan; to always practice what I preach. 

Comments

Popular Posts