Perlakukan SETIAP orang dengan sopan, karena kita orang baik.

Sumber gambar dari sini.
Treat everyone with politeness, even those who are rude to you - not because they are nice, but because you are.

Perlakukan SETIAP orang dengan penuh sopan santun walaupun mereka tidak sopan padamu, bukan karena orang tersebut baik, tapi karena anda adalah orang baik.

Tanpa bermaksud mendewakan suatu golongan/ras/kaum, menurutku tidak ada yang berlebihan dalam bersopan santun. Lebih baik sopan sekali, dari pada tidak sopan. Pernah aku berjalan dengan seorang rekan kerja di Inggris. Saat itu pagi dan kami mencari sesuatu untuk sarapan. Kami mampir ke toko roti, lalu ia meminta salah satu roti di etalase. Aku sedang melihat di bagian lain, sampai terdengar si penjaga toko roti tiba2 menatap tajam ke rekan kerjaku tersebut sambil berkata: "Say please." Wah, wah, wah. Kaget sungguh tak menyangka ternyata sangat 'rewel' juga orang ini pada urusan tata krama.

Tapi dipikir-pikir lagi, seberapa seringkah kita ramah pada orang lain? Pernahkah kita perhatikan, apakah nada kalimat kita sama ketika bercakap dengan orang yang kedudukannya lebih rendah dari kita, lebih tinggi dari kita, dengan orang tua, dengan yang muda, dengan orang tua kita sendiri, dengan pimpinan/kepala/komandan, dengan yang berbeda ras? Sudahkah kita berbicara menggunakan kata 'tolong', 'permisi', 'maaf', 'terima kasih', dan mengucapkannya dengan mata, nada, dan bahasa tubuh yang ramah? Pada gambar malah ada tambahan "sama-sama", "kembali (kasih)", atau bisa juga diganti "dengan senang hati" untuk menjawab ucapan "terima kasih" dari orang lain pada kita.

Selain verbal, ada lagi satu poin lain yaitu sikap atau bahasa tubuh kita. Saat membuka pintu di tempat umum, apakah kita menahan pintu untuk orang yang persis di belakang kita? Apakah kita senyum pada teller, kasir, penjual di pasar, atau pada siapa pun yang kita berurusan? Paling tidak apakah nada kita ramah, tidak berkesan seperti jongos dan tuan? Apakah kita berikan tempat duduk kita di tempat umum pada yang lebih muda? Apakah kita ramah pada yang lebih muda, atau di bawah kita secara ekonomi?

Sopan itu tidak 'nunduk-nunduk', atau bukan pula harus salim pada yang lebih tua tapi ternyata membangkang di belakang. Sopan itu skill atau keahlian yang bisa dipelajari dan dipraktekkan dari waktu ke waktu. Sampai kapan pun keahlian bersopan santun harus tetap dipelajari; sampai maut memisahkan kita. Belajar dari buaian sampai liang lahat. 

Comments

Popular Posts