Perguruan Tinggi Negeri hanya untuk siswa SMA Negeri?

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Bagaimana sebenarnya proses penerimaan siswa SMA di perguruan tinggi itu dilakukan setelah peserta ujian mengerjakan SBMPTN dan/atau beberapa tes masuk PTN lainnya, terus terang masih menjadi tanda tanya besar buatku, terutama setelah penerimaan siswa PTN lebih banyak menerima siswa dari jalur undangan ke sekolah. Berbincang dengan beberapa teman, kerabat, kolega melalui berbagai sarana berbincang baik daring mau pun langsung, banyak yang mengamini bahwa siswa di SMA Negeri, terutama yang "favorit", banyak diuntungkan untuk masuk PTN, baik melalui proses yang sudah berlangsung bertahun-tahun silam, mau pun saat ini di mana banyaknya undangan yang diterima dibanding SMA swasta baik itu SMA swasta unggulan -boleh dibaca "mahal" dan/atau siswa-siswanya memang sangat berprestasi akademis-, apa lagi SMA swasta yang "bukan unggulan" alias "buangan" karena murid-muridnya tidak diterima di sekolah "unggulan".

Seleksi Masuk UI
Di tengah suasana Idul Fitri yang dekat dengan pengumuman penerimaan perguruan tinggi negeri, di mana aku bertemu dengan para keponakan yang lulus SMA; pertanyaan di atas kembali menyeruak dalam bentuk tanda tanya besar bagiku. Referensi lain didapat dari beberapa cerita dari putra dan putri teman, rekan kerja, kenalan. Tahun ini di lingkungan kecil ada cerita sedih, ada cerita bahagia, dan ada cerita si anak yang sama sekali memang tidak mau mengikutinya seleksi masuk PTN karena memilih untuk konsentrasi kuliah di luar negeri, bahkan ada yang realistis untuk mengambil jalur perguruan tinggi non negeri. 

Ujian Masuk UGM atau UTUL -Ujian Tulis UGM
Dalam keluarga sendiri, kami pernah mengalami hal serupa yaitu tidak diterima di perguruan tinggi negeri impian. Tentulah sungguh menyakitkan terutama saat anak sudah bekerja keras belajar dengan giat untuk bisa diterima di universitas negeri idamannya. Kami sebagai orangtua tentulah langsung membesarkan hati si anak, sambil berkata bahwa tidak diterima di universitas negeri bukanlah akhir dunia. Tapi dari sisi si anak, ketidakberhasilan ini bisa jadi adalah satu kekandasan luar biasa yang butuh waktu untuk bangkit menyambut hari-hari yang masih membentang di muka.

Seleksi Masuk Universitas Pajajaran
Kulihat keponakanku luluh karena tidak diterima di pendidikan tinggi yang dia inginkan, meski di SMA swasta unggulan di Jakarta tempatnya berasal ia adalah salah satu dari pelajar yang unggul, partisipan beberapa kejuaraan mewakili sekolah, aktif di bidang seni, anggota OSIS. Mungkin bagi beberapa orang apa yang aku saksikan adalah hal biasa. Menang - kalah itu kejadian sehari-hari. Ada yang lulus, ada yang gagal. Stand up on your feet and move on as life goes on. Tidak usah terlalu larut dalam kesedihan, kata orang. Tapi, memang lidah tak bertulang, it is easier said than done.

Menggapai asa, memutus mata rantai kemiskinan.
Tentang jalur khusus undangan masuk PTN bagi anak SMA, apa sajakah kriterianya? Sudahkah benar-benar adil dibagikan pada seluruh sekolah yang siswanya akan bertarung masuk PTN, termasuk yang di sudut-sudut negeri yang jauh dari ibu kota propinsi? Apakah murid sekolah swasta "unggulan" dianggap punya orangtua yang berkecukupan untuk menyekolahkan si anak ke luarnegeri atau ke perguruan tinggi swasta jadi tidak perlu lagi terlalu banyak dikirim undangan ke sekolahnya? Atau sebaliknya siswa sekolah swasta "non unggulan" kualitasnya terlalu rendah sehingga akan kesulitan bersaing saat kuliah di PTN, jadi tidak perlu dikirim banyak undangan? Sungguh aku perlu sebuah jawaban tegas.

Universitas swasta di Indonesia
Kalau memang ternyata kursi di perguruan tinggi negeri hanya dengan mudah dapat diisi oleh murid-murid dari SMA Negeri, namun relatif sulit bagi siswa-siswa SMA swasta unggulan yang siswanya peserta olimpiade matematika dan lain-lainnya, apa lagi bagi murid SMA kaum marjinal, betapa negeri ini telah banyak lalim pada anak-anaknya sendiri. Berapa prosentase siswa yang diterima di PTN dalam satu sekolah jika dibandingkan dengan beragam SMA? Mengapa sangat mudahnya siswa sekolah swasta unggulan masuk ke jalur internasional, tapi sulit sekali masuk ke jalur reguler di sebuah PTN? Does money really talk much in this nation? Belum lagi etnis "minoritas" yang selentingan sejak dahulu juga ikut dikorbankan, dianaktirikan, dikesampingkan dalam seleksi ini karena PTN lebih memprioritaskan pada anak-anak "pribumi", hal ini juga merupakan salah satu tindakan yang jauh dari sifat adil.

Benarkah teratas?
Nusantara kita dibangun dari berbagai macam ragam usaha dan modal alam dan kreativitas, oleh aneka rupa manusia yang tinggal di dalamnya. Ketika kita tidak adil pada orang lain yang sebetulnya berhak, maka langkah kita seolah licin dan mulus, tapi kita tak dapat berdusta pada hati kecil dan alam semesta. Kita semua berhutang pada manusia penghuni Nusantara, penghuni jagad raya ini. Ketika mereka sakit, pastikan sakitnya itu bukan karena menanggung kebahagiaan kita. Kepedulian untuk maju bersama, kemaslahatan bagi semua warga, saling tolong menolong dalam kebaikan hendaknya jadi napas dalam semua keputusan kita, terutama keputusan pada kebijakan yang diambil oleh pemimpin negeri ini bagi seluruh rakyat, tanpa kecuali. 











Sumber gambar:

  • https://sbmptn.or.id/
  • http://asepsandro.blogspot.com/2011/07/simak-ui-lebay-lagi.html
  • http://bandungsalmantpi.blogspot.com/2015/05/ujian-masuk-ugm-2015-jalur-ujian-tulis.html
  • http://smup.unpad.ac.id/
  • http://bidikmisi.dikti.go.id/
  • http://www.cariinfo.net/2015/04/10-universitas-swasta-terbaik-di.html
  • http://www.e-sbmptn.com/2015/02/download-soal-sbmptn-tkpa-20142015-kode.html

Comments

Popular Posts