Fattah Murid Intermediate 2 Baru di LIA Cilegon
Dengan buku Smart Choice |
Tes Penempatan LIA
Jumat, 30 Desember 2016 lalu Fattah melaksanakan
tes penempatan (placement test) untuk kelas EA (English for Adults) di LB-LIA
Cilegon. Setelah lulus dari kelas ET (English for Teens) level 12 di bulan
September sebelumnya, Fattah seharusnya dapat langsung melakukan tes penempatan untuk
kelas EA, tapi ia memintaku untuk menunda kursus (postpone) selama 1 term yang
lamanya 3 bulan, dari bulan Oktober sampai Desember 2016. Setelah menunda
selama 1 term, Fattah siap untuk ikut EA di term berikutnya yang mulai Januari 2017.
It is in the family tradition
Abang dan kakak Fattah juga tamatan LIA. Seperti Fattah, mereka juga mulai kursus di LIA sejak kelas EC (English for Children) yang terdiri dari 12 level, lalu dilanjutkan ET (English for Teens), lalu tamat EA (English for Adults) yang juga 12 level. Setiap kelas selalu ada tes penempatan. Abang dan kakak tidak mulai dari level paling bawah, jadi mereka tidak sepenuhnya menjalani 12 level di setiap kelas tergantung dari hasil tes penempatan. Waktu baru pertama kali masuk LIA, Fattah memulainya di kelas EC 3A. Kelas EC disesuaikan dengan kelas anak di sekolah, atau dalam hal Fattah yang tidak sekolah, dilihat dari umurnya kala itu. Lulus dari EC 6B, Fattah ikut tes penempatan untuk kelas ET dan masuk di level ET 4 dan menamatkan kelas tersebut sampai ET 12.
Formulir Ujian Masuk Kursus Bahasa Inggris LIA |
Mengapa LIA?
Mengapa kami memilih LIA? Di tahun 80an aku menamatkan LIA di LIA Pramuka dan merasakan manfaatnya. Lalu di setelah menikah dan tinggal di Cilegon, aku adalah salah satu dari guru LIA Cilegon yang pertama. Karena dirasa banyak gunanya, anak-anak juga aku sarankan untuk ikut kursus di sana. Mengapa bukan yang lain?
Di Cilegon beberapa tahun setelah LIA berdiri juga ada EF. Mengapa bukan EF? Alasan utamanya adalah biaya yang lebih
mahal. Sebagai guru LIA, aku juga mendapat diskon kalau anak-anakku ikut kursus di LIA sebesar 25%. Lumayan. Alasan lain, aku tahu bahwa pelatihan guru LIA itu cukup berat dan –kalau tidak
salah- LIA adalah satu-satunya kursus Bahasa Inggris yang memiliki divisi Diklat, paling tidak untuk saat itu. Menjadi calon guru LIA tidak mudah. Lulusnya pun juga tidak mudah. Itulah alasan-alasanku.
Kurang afdol kalau tidak melakukan 'dab.' |
Apa manfaat kursus di LIA?
Pernah
aku ditanya, kalau tidak salah oleh salah satu rekan guru, apa manfaat kursus di LIA bagi anak-anakku. Anak-anak yang besar
menjawab bahwa LIA mengajari mereka bagaimana menulis dengan baik. Sejak awal
LIA mengajari siswa bukan hanya untuk berbicara, bercakap-cakap dalam conversation,
melakukan persentasi, juga menulis mulai dari kalimat sederhana, lalu paragraf,
lalu esay. Di ujian akhir di setiap level, siswa diminta untuk menulis di bagian akhir ujian. Tingkat kesulitan tentunya meningkat. Di level yang lebih tinggi, siswa diajari lagi menulis berbagai
macam jenis esay seperti expository, descriptive, narrative, sampai persuasive/argumentative.
![]() |
Uang kursus selama 3 bulan dengan diskon 5% karena membayar tunai. |
Belajar menulis dengan terstruktur
Anak-anak terbesar mengakui bahwa di saat kuliah mereka jadi terbiasa untuk
menentukan bagaimana menulis pembukaan sebuah esay, menulis isi, lalu menutupnya.
Yang menantang adalah saat menulis persuasive/argumentative essay di mana siswa diharuskan
untuk menuliskan opini mereka dan alasannya. Di level akhir EA yaitu Higher Intermediate 4, pada saat ujian akhir, siswa diharuskan untuk menulis sebanyak 350-400 kata. Selain itu, sebagai syarat kelulusan, siswa diwajibkan untuk menulis persuasive/argumentative essay
sebanyak 600 kata, lalu mempresentasikannya di hadapan penguji. Nah,
kemampuan menulis persuasive/argumentative essay inilah yang dirasa anak-anak terbesar
sangat berguna saat kuliah. Mereka jadi mudah menuliskan pendapat apa yang ada di kepala
mereka, dan mempertahankan argumen mereka dalam tulisan.
![]() |
Diterima di Intermediate 2. |
Pengumuman itu
Hari Selasa sore, 3 Januari 2017 adalah hari pengumuman hasil tes penempatan. Aku bercerita pada Fattah, bahwa saat masuk EA, seingatku si abang diterima di level Intermediate 2 dan si kakak di Intermediate 3. Aku menelepon LIA untuk menanyakan apakah hasil Fattah sudah keluar. Semua tes penempatan di LIA yang menggunakan pensil 2B karena dikerjakan di kertas khusus komputer itu dibawa ke LIA pusat untuk diperiksa oleh komputer di sana. Terdengar jawaban di ujung sana bahwa hasilnya sudah keluar. Dan Fattah, sama
seperti abangnya, mendapat level Intermediate 2. Dan petualangan Fattah di kelas EA
di Lembaga Bahasa – LIA pun dimulai.
Comments