Belajar Total Immersion Swimming, Proses Unlearn dan Relearn

Logo Total Immersion Swimming 
Sudah hampir dua bulan ini aku mencoba untuk disiplin berenang. Sebagian besar renang dilakukan di pagi hari, mulai jam 6.00 di hari-hari Fattah tidak ada jadwal renang subuh di Perkumpulan Renang Krakatau Atlantik, dan sekitar jam 7.00 sepulangku menjemput Fattah renang subuh. Sebetulnya aku ingin renang lebih pagi lagi, tapi di kolam renang tempatku berlangganan, Cilegon Green Waterpark yang jaraknya hanya 1,8 km berjalan kaki, kolam baru buka jam 6.00 pagi. Kolam renang tempat Fattah berlatih renang, Krakatau Water World Cilegon yang jaraknya sekitar 8,5 km, buka lebih pagi lagi. Tapi renang di sana butuh pencapaian lebih jauh, juga lebih mahal langganan per bulan/tahunnya. Tujuanku renang adalah untuk melatih lutut kiriku yang terkadang bengkak yang akan aku ceritakan di posting lain.

Sejak belum menikah dulu, aku dan Ican, bekas pacar yang sekarang jadi suamiku ini, saat berenang selalu mencoba untuk renang jarak jauh. Biasanya kami selalu ingin mencapai target 1000 meter. Saat mulai berenang lagi ini, kami juga ingin mengejar target itu. Kesempatan renang berdua kami adanya hanya di Minggu pagi sebelum kolam ramai oleh pengunjung yang mau berenang di hari Minggu. Sementara di hari kerja Ican berusaha untuk berenang sepulang kerja. Ican pulang kerja jam 16, lalu mampir rumah untuk siap-siap renang jam 17 sampai kolam tutup jam 18 kurang.

Sekitar setahun yang lalu aku melihat Instagram milik @rezagunawan melakukan renang gaya bebas yang terlihat mudah sekali. Gaya bebas adalah gaya renang yang amat jarang aku lakukan. Aku merasa gaya bebas membuatku kesulitan bernafas karena ritmenya yang lebih cepat dari gaya dada yang biasa aku dan Ican lakukan. Mengambil dan membuang nafas saat berenang gaya dada buatku lebih mudah. Tapi melihat @rezagunawan dan istrinya @deelestari berenang gaya bebas terlihat mudah. Baru saat aku melihat posting Reza berpose bersama Dee dan "guru" Total Immersion Swimming mereka -Shinji Takeuchi, aku baru tahu bahwa aku bisa juga belajar seperti Reza; dari video Shinji di Youtube.

Sejak melihat posting Reza dan info yang ada di dalamnya, aku langsung mencari YouTube tutorial Total Immersion Swimming atau TI Swimming dari Shinji Takeuchi. Wah, keren ini Shinji dijuluki The Most Graceful Freestyle Swimmer; perenang gaya bebas paling anggun karena begitu mulus melaju. Betul-betul takjub aku saat menyaksikan Shinji berenang dengan mulusnya. Kog bisa! Duh, iri aku!



Lalu pencarian pun berlanjut. 
Aku pun juga mengajak Ican menyaksikan video yang sama. Gaya yang dipilih Ican untuk renang itu sama dengan gaya yang selama ini aku pilih, dan dipilih dengan alasan yang sama juga. Ican juga penasaran jadinya. Lalu aku jumpa konsep TI Swimming ini. Tujuan dari TI Swimming ini adalah berenang dengan efisiensi sedekat mungkin dengan cara ikan berenang. Yang seru adalah saat membaca di teks: "Our goal is to teach anyone how to swim gracefully and with ease like a fish regardless of their ability, physical strength, or age." Jadi siapa pun dengan kemampuan, kekuatan fisik, dan umur berapa pun, dapat mempelajari TI Swimming. Wah, langsung semangat. Tingkat efisiensi berenang manusia itu hanya sekitar 5-8%, sementara ikan 60-70%. Ya iyalah, ikan memang hidup di air. Dalam berlari, efisiensi manusia itu sekitar 25%. Jadi dalam berenang, manusia sangat tidak efisien, karenanya meningkatkan efisiensi menjadi kunci di sini. Shinji menjelaskan di videonya mengapa manusia tidak efisien dalam renang.

Di video juga diperlihatkan perbedaan berenang gaya manusia dan gaya ikan. Perbedaan yang paling menonjol di gaya bebas konvensional dan TI adalah di pergerakan kaki. Saat aku belajar berenang, aku diminta untuk menggerakkan kaki kiri dan kanan dalam posisi lurus dengan cepat. Sementara dalam TI, saat tangan kanan mengayuh, kaki kiri digerakkan sekali, lalu saat tangan kiri mengayuh, kaki kanan bergerak sekali. Tidak perlu banyak gerakan kaki yang menurut Shinji akan membuat kita lelah. Pantas saja. TI lebih terlihat santai dan seperti tanpa tenaga, tapi badan bergerak laju. Gerakan tangan juga diperbaiki sudutnya saat masuk ke air, bukan di permukaan seperti gaya bebas konvensional yang selama ini aku tahu. Jadi aku harus unlearn dan relearn di sini.

Ada tiga pendekatan untuk berenang secara efisien:

  1. Mengurangi seretan air dari arah depan. Kita harus selalu meletakkan badan kita dalam posisi horizontal untuk mengurangi beban badan bagian depan kita.
  2. Memanfaatkan grafitasi dengan dua cara: a. menggeser pusat grafitasi dari belakang ke depan dengan cara mencelupkan tangan dalam air dari posisi yang lebih tinggi lalu memanjangkannya ke arah depan; b. menggeser pusat grafitasi dari sisi ke sisi yang lain melalui gerakan tangan kanan kiri yang lebih dipanjangkan ke arah depan badan kita.
  3. Meningkatkan tenaga pendorong. Kurangi gerakan kaki yang cepat karena gerakan ini hanya digunakan agar kaki terangkat di permukaan saja. Lakukan dengan santai. Gerakan tangan juga bukan seperti mengaduk/mengocok air tapi seperti yang diminta pada poin 2 di atas. Fokuskan pada posisi badan dan pergerakannya untuk mendorong badan ke depan.
Videonya bisa dilihat di sini:




Lalu inilah tiga kunci kecakapan utama dalam renang TI. 

  1. Keseimbangan. Ada 2 tahap: a. Keseimbangan Linear, dengan membuat badan kita seimbang secara horizontal. b. Keseimbangan Lateral, dalam gaya bebas dan gaya punggung berganti keseimbangan dari sisi satu ke sisi lain untuk berpindah maju. 
  2. Streamline. Ada 2 tahap: a. Pasif, saat badan seimbang saat mengambil nafas atau jeda sebentar. b. Aktif, saat badan digerakkan maju setelah posisi pasif.
  3. Tenaga pendorong. Ada 3 tahap: a. Pengalihan berat. Fokuskan pengalihan pusat grafitasi dari belakang ke depan atau dari sisi ke sisi seperti diterangkan di video sebelumnya. b. Koordinasi. Kita tingkatkan daya dorong dengan mengkoordinasikan pergerakan tangan, kaki, dan torso. Gerakan kaki membuat rotasi pinggul dan pergerakan torso yang membuat gerakan tangan mencelup dengan cepat. Gerakan cepat ini yang membuat meningkatnya gerakan dorong. c. Gerakan tangan bawah air. Fokuskan pada gerakan tangan di bawah air, bukan gerakan menarik. Coba untuk memegang air sebanyak mungkin lalu luncurkan badan ke depan melampaui tangan kita.
Saksikan video di bawah ini bagaimana praktik dari tiga kunci kecakapan utama di atas. Siap-siap ternganga pada anggunnya renang TI ini. 


Setelah tahu teorinya, mari kita praktikkan melalui video di bawah penjelasan ini. Ada 3 tipe latihan:
  1. Latihan pengulangan. Ditujukan untuk: a. Mencapai kecakapan tertentu yang diperlukan. b. Pengulangan gerakan yang sederhana. c. Menguasai setiap tahap. d. Mencegah kebiasaan renang lama. Latihan pertama disebut "Superman Glide," atau horizontal seperti Superman saat terbang. Ini digunakan untuk mengasah keseimbangan badan di air. Latihan berikut disebut "Skating," atau meluncur yang gunanya untuk melatih meluruskan posisi tubuh. Di sini hentakan kaki seperti saat aku belajar gaya bebas dulu, kanan kiri dengan cepat berganti. Latihan ketiga disebut "Spear Switch," atau pergantian tombak, yang digunakan untuk belajar menentukan waktu kapan berganti dari sisi ke sisi lain badan kita. Latihan terakhir disebut "Swing Switch," atau ayunan berganti, yang gunanya untuk belajar beristirahat di antara gerakan secara efisien.
  2. Latihan Titik Pumpun (Focal Point). a. Perhatikan bagian-bagian badan kita dan reaksi yang ada terhadap air kolam. b. Evaluasi hasilnya. c. Hubungkan antara latihan dan keseluruhan gerakan, terutama saat kita belajar TI sendiri, seperti aku, tanpa pelatih.
  3. Latihan keseluruhan gerakan. Leburkan kecakapan pada seluruh badan kita dengan latihan-latihan seperti: fokus pada titik pumpun, mulai menghitung gerakan, dan pengaturan tempo jika ingin berenang lebih cepat.
Secara umum Shinji berenang 12 gerakan di kolam panjang 25 meter. Itu yang aku baca di Instagram @rezagunawan. 


Aku baru mempraktikkan TI Swimming seminggu ini. Masih jauh dari sempurna. Jauh sekali. Aku semangat menularkannya pada yang lain, sebab seperti janji Shinji di atas, siapa pun dapat melakukannya apa pun tingkat kemahiran, kekuatan tubuh, dan usia. Dee Lestari juga tadinya tidak bisa dan sekarang bisa. Aku pun antusias dengan rasa ingin melakukan renang gaya bebas yang lebih mudah dan lebih anggun tanpa banyak kecipak air tanda tidak efisien, dan lebih cepat tentunya. Ganbate!

Logo TI Swimming di ambil dari sini

Comments

Bambang K said…
Terima kasih ilmu nya... Klo udah bisa mudah2an bisa ditularkan ke anak2...:)
Dion aja said…
PRKA dilatih oleh siapa ??
komangsu said…
wahh saya juga baru belajar TI dari internet/youtube ,dulu gak bisa gaya bebas krn gerakan kaki yg cepat bikin capekk, skrg bisa slow anggun tanpa c sasmi
Anonymous said…
Hallo mbak, salam kenal... sy baru belajar renang 6 bln lalu, dan sejak awal belajar sdh pingin ikut trainingnya TI ini... mbak ada infokah coach / trainer yg bisa kasih training / workshopnya di Jakarta? Beberapa kali sy coba praktekkan tutorialnya Shinji, tp kalau tdk ada yg kasih feedback nggak yakin juga benar atau salah yg sy coba. Terima kasih seblmnya. Ika - Jakarta

Popular Posts