Sekala Niskala, Saat Maut Hendak Memisahkan

Diambil dari sini
Ketika saudara kandung terdekatmu sejak dari rahim ibu ingin meninggalkanmu untuk selamanya. Kala ibu mesti rela melepas anak kandungnya menghadap-Nya lebih dahulu. Saat kesenangan itu bermain bersama kala bulan purnama. Waktu apa pun yang disediakan alam menjadi sumber inspirasi, dan alat bermain yang tak ada habisnya. Menonton film yang berjalan perlahan, berbunyi sunyi, properti sederhana. Tak ada menor riasan wajah menutupi apa yang dianggap sebagai kekurangan dari konstruksi kecantikan. Kehilangan jadi bagian dari kehidupan yang diterima lalu hidup terus berjalan. Kesedihan itu wajar, sebentar, dan ditinggalkan karena tugas-tugas telah menanti. Anak-anak itu suci, murni, gembira, bermain, bernyanyi, menari, keinginannya sederhana tapi penuh esensi. Semesta itu berbagi, dengan yang terlihat dan yang kasat mata. Kita di Timur tahu pentingnya keseimbangan, dan mempraktekkannya dari generasi ke generasi, hingga kini. Tradisi, alam, budaya, betapa kaya kita. Tak heran semua itu yang menjadikan siapa diri kita di mata dunia. Mencekam, mistis, emosional, indah, sederhana, dalam, sarat makna, mengharukan, cantik, bagus, alami, menghanyutkan perasaan, mempesona.



Comments

Popular Posts